"Dunia terlihat pada mata telanjang bukan dunia nyata, tetapi proyeksi warna merah, hijau, dan biru di ide-ide kami." Pada tahun 1666, Newton menemukan bahwa warna yang lebih banyak muncul ketika sinar matahari digelapkan melalui prisma, yang menyebabkan kelahiran spectrometer. Dengan penggunaan spectrometer sebagai alat, manusia telah menguasai kemampuan baru untuk mendeteksi zat secara akurat.

Lebih dari 300 tahun kemudian, seorang mahasiswa muda dari Zhejiang, Tiongkok pergi ke Cambridge dan datang ke tempat yang inspirasi Newton setelah meledak. Ini, dia tiba-tiba untuk mengembangkan jenis baru bahan nanowire, yang akan memecahkan tantangan ilmiah dalam mencapai dispersi jarak spektral yang besar di skala mikrometer dan memecahkan tantangan dari spektrometer tradisional yang tidak dapat menggabungkan ukuran kecil dan kinerja tinggi. Dia adalah Zongyin, pemenang 2023 Dharma Academy Orange Awards.

Yang Zongyin saat ini merupakan peneliti dalam seratus influencer Program di Sekolah Informasi dan Teknik Elektronik, Universitas Zhejiang, dengan fokus penelitian utama pada sensor Optoelektronik semikonduktor. Ada dua spektrometer Yang di meja Zongyin, Yang terlihat seperti TV kuno, dan Yang lainnya hanya ukuran tutup botol minuman. Dan merupakan perangkat ini, Yang hanya ukuran tutup botol minuman, Yang telah dipelajari Zongyin selama 8 tahun, termasuk lebih dari 150 kerusakan gagal.

Dan kali ini, Yang Zongyin juga agak bersemangat memenangkan penghargaan Qingcheng: penghargaan Qingcheng sangat berbeda dari evaluasi akademis lainnya, tidak hanya untuk kertas dan kualifikasi, namun juga untuk inovasi dan aplikasi teknologi. Sangat diakui dalam komunitas akademis.
Yang Zongyin adalah 35 tahun tahun ini, dan ini adalah Yang pertama dan akan menjadi kali terakhir menerima kehormatan ini. Penelitian yang Anda lakukan adalah di rak atau di buku teks. Jika Anda dapat mencapai keduanya, hidup akan benar-benar memuaskan, "dia bilang.